Saturday, March 24, 2007

tentang bangun (2)

alhamdulillah..baru melewati suatu fase yang sangat berharga dalam hidup. hmm, lucu, karena kadang ada ketidakjujuran yang kita sendiri entah kenapa tidak berani mengakuinya. membuat perubahan? ya tentu saja..malah sangat signifikan. bukan cuma nasib seseorang yang dipertaruhkan, tapi semuanya. pelajaran yang sangat berharga. bereaksi cepat. berpikir cepat. bertindak cepat.
so what's next? can't wait to find out..
karena kini kembali ke titik berimajinasi..
mungkin ada yang harus ditambah, atau dikurangi..
mungkin jalannya jadi tambah berat atau bahkan lebih mudah...
who knows...?
but God always knows the best

tetap berdoa dan bersyukur..

Thursday, March 22, 2007

kenapa tahu jadi masalah?

orang bilang tahu. orang bilang tidak tahu..orang bilang mau tahu. orang bilang harusnya begitu. siapa yang tahu kalau kita tidak tahu?sementara jadi tahu pun ternyata tidak bikin semua jadi lebih mudah.
know more, and u'll cry more...karena..tahu itu tanggung jawab..

Monday, March 19, 2007

tentang bangun

Ya..sekali lagi terbangun setelah tertidur menyelesaikan tugas PTI, the ultimate praktikum terintegrasi. Alhamdulillah, tak henti-hentinya saya bersyukur atas segala nikmat yang telah Dia berikan. Atas izinnya untuk kembali bernafas dan berjumpa Bimbo dan Rufio yang asik berenang-renang di kolam keruhnya hari ini.

Manusia itu lemah, namun kadang tidak sadar akan kelemahannya. Sepanjang hidupnya, manusia hanya berdoa dan bersyukur. Berikhtiar, berdoa, dan bersyukur. Menelaah sedikit soal bersyukur, kapan terakhir kita benar-benar mensyukuri nikmatNya?hmm,simple thing, but often to forget.

Analogikan saya seorang anak yang terlambat masuk kelas padahal jam pertama adalah ujian. Dalam hati, saya berkata, duh sial, telat lagi..telat lagi...gimana bisa pinter kalau gini caranya. gurunya nyebelin banget si, apalagi pak satpamnya. telat dikit langsung ditutup.huh... seekor kucing melintas, masuk lewat celah gerbang. Dalam hati saya, coba saya kecil kayak kucing, pasti ga ada deh masalah ditutup pagar kayak gini. Enak ya jadi kucing, ga usah belajar, tinggal makan aja.....
Kemudian kita beralih, analogikan saya adalah kucing tadi. Dalam hati saya, hufff, cape banget. hari ini udah nyari makan kemana-mana, ga dapet juga. Udah diusir dari restoran, dilempar sendal, rebutan makanan ama si Meong (ceritanya kucing tetangga), gimana yah...di sekolah ini ada kantin ga ya.... Melintaslah sekelompok semut beriringan membawa remah-remah roti menuju sarang mereka. Dalam hati saya, waahh, enak juga jadi semut. udah badannya kecil, kerjanya ramean. yang jelas porsi yang masih bikin saya kelaperan malah bisa bikin mereka kekenyangan 7 turunan. Udah gitu ga perlu jadi single fighter, selalu bersama-sama..coba saya semut... dan si kucing pun ngeloyor pergi. Meninggalkan semut-semut yang masih saja asik beriringan.
Analogikan saya sang semut, yang sedang berjalan beriringan tadi sambil membawa makanan. Dalam hati saya, ya ampun....jauh banget ya sarangnya.mana harus bolak-balik bawa makanannya. enakan di ratu semut, duduk-duduk, makan, beranak.huff..g kerja apa-apa. Coba saya punya badan besar kayak manusia. wah, pasti gampang banget ngangkut makanan kayak gini, ga perlu takut diinjek. Kemarin si Ulil (semut nama samaran x) lagi enak-enak jalan eh tiba-tiba keinjek sepatu bu guru, belum lagi si Bangol yang jadi mainan eksperimen anak-anak. jelas-jelas semut ga bisa berenang. Kenapa ya Tuhan tidak adil.......

'Kenapa ya Tuhan tidak adil'
frase yang familiar dengan kita, apalagi di saat-saat paling sulit dalam hidup. Saat-saat paling menguji keimanan kita, selain saat-saat paling membahagiakan yang bisa membuat kita lupa akan nikmat Tuhan. Pernahkah terlintas, ketika Tuhan saja tidak adil, maka siapa lagi yang lebih pantas untuk dikatakan ADIL? Yang Maha, Yang Kuasa, hanya Dialah yang memiliki segalanya..segalanya.. Apa yang kita dapatkan selama ini, hanyalah atas kasih sayangNya yang sangat besar. Sedikit, dari segala kepunyaanNya..Betapa baiknya kita diberi kesempatan untuk kuliah. Betapa baiknya kita diberi kecerdasan untuk menerima pelajaran dengan baik. Betapa baiknya kita diberi kesehatan sehingga bisa menghadiri kuliah. Betapa baiknya kita diberi udara untuk dihirup. Betapa baiknya kita diberi kesempatan untuk membuka mata setelah tidur semalaman.. Betapa baiknya..

Manusia memang makhluk yang lemah. Dan kita hanya bisa berdoa dan bersyukur. Menjadikan Allah tidak pernah sia-sia memberikan kita kesempatan-kesempatan tadi, dan Dia memang yakin demikian karena Dia Yang Maha Tahu.

Jadi, bagaimakah dengan kita? dengan kamu? dengan saya? Kehidupan manusia?

Mulailah dengan Alhamdulillah... Terima kasih Tuhan...



try this..
Tiga Syukur Setiap Hari http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=3&id=174033&kat_id=105&kat_id1=149&kat_id2=213
Lequoaila
bebas berkeliaran
bebas berpikir
bebas berekspresi
bebas belajar
bebas..
artikan saja, dengan intuisi...